Pada awal kuarter pertama, tim basket Jawa Barat langsung tampil menekan. Permainan disiplin yang diterapkan oleh anak-anak Jabar membuat DKI Jakarta kesulitan membongkar pertahanan lawan.

Memasuki kuarter kedua, permainan kedua tim semakin seimbang. Jual beli serangan dalam tempo tinggi disertai benturan fisik antar pemain sering terjadi. Para pemain DKI Jakarta dan Jawa Barat terus berusaha mencetak poin untuk keunggulan masing-masing tim.

Di kuarter ketiga, Jabar masih memimpin dengan 37 poin, sementara DKI Jakarta tertinggal dengan 30 poin. Kejar-mengejar angka terus terjadi, dan kuarter ketiga berakhir dengan selisih hanya 2 poin; Jabar unggul 43-41.

Memulai kuarter keempat, tim basket DKI Jakarta tampil agresif. Anak asuh Coach Tondi Raja ini bermain penuh semangat, didukung gemuruh ratusan penonton. Hendrick Xavi Yonga dkk terus menyerang pertahanan Jawa Barat dari segala sisi. Hasilnya, DKI Jakarta memperkecil ketertinggalan menjadi satu poin. Namun, Jabar tetap meladeni permainan cepat dari lawan mereka.

Meskipun begitu, keberuntungan tampaknya berpihak pada DKI Jakarta. Beberapa peluang Jabar yang seharusnya menjadi poin berhasil digagalkan. Kuarter terakhir berakhir imbang 55-55, sehingga pertandingan dilanjutkan dengan tambahan waktu lima menit.

Pada babak tambahan, para pemain DKI Jakarta terus menyerang tanpa henti. Jawa Barat juga berjuang keras menambah poin, namun DKI Jakarta berhasil mengunci kemenangan dengan skor tipis 62-60, setelah melewati pertandingan yang penuh ketegangan.