Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh, Kamaruddin Abubakar atau yang lebih dikenal sebagai Abu Razak, menekankan bahwa angkat besi adalah salah satu cabang olahraga andalan Aceh dalam meraih medali pada PON 2024.

“Saya yakin para atlet angkat besi yang belum bertanding akan mampu menambah medali emas bagi kontingen Aceh,” ujar Abu Razak.

Keberhasilan Zul Ilmi ini mengikuti jejak lifter Bambang Wijaya yang sebelumnya juga menyumbang emas untuk Aceh di kelas 81 kg putra. Zul mencatatkan total angkatan tertinggi di kelasnya dengan 325 kg, terdiri dari snatch 145 kg dan clean and jerk 180 kg, mengungguli dua pesaingnya, Andianto Gulo dari Riau dan Muhammad Ramadhan dari Jawa Barat.

Zul Ilmi, lifter asal Aceh Besar, sebelumnya juga telah mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di SEA Games Vietnam 2021, emas di PON XX Papua 2021, serta perak di SEA Games 2023.

Dalam pertandingan kali ini, medali perak diraih oleh Muhammad Ramadhan dari Jawa Barat dengan total angkatan 321 kg (snatch 142 kg dan clean and jerk 179 kg). Sementara itu, medali perunggu jatuh ke tangan Andianto Gulo dari Riau yang mencatat total angkatan 306 kg (snatch 131 kg dan clean and jerk 175 kg).

“Alhamdulillah, saya bisa kembali mempertahankan gelar juara ini, dan ini merupakan PON kedua saya,” ungkap Zul Ilmi penuh syukur.

Berbeda dari Zul Ilmi, Andianto Gulo yang baru pertama kali mengikuti kompetisi di tingkat PON merasa bersyukur meski hanya meraih peringkat ketiga.

“Harapannya ke depan saya bisa meraih emas,” ujar Andianto optimis.