Sejak pluit dibunyikan wasit Rico Sahadi, kedua tim langsung tampil menyerang. Banten yang diperkuat Dafiq Firdaus, Flore Rafli, Iqrodinul Mujahidin langsung mengambil inisiatif menyerang.

Beberapa peluang diciptakan oleh anak-anak provinsi berjuluk Tanah Jawara itu, namun gagal dikonversi menjadi gol.

Gempuran pemain Banten berhasil dibendung oleh pemain Jawa Barat. Sementara Jawa Barat yang mengandalkan Al Fariz Sobirin, Marvin Nugraha Hilmansyah, M Farhan melakukan serangan dari berbagai sisi.

Namun, kokohnya pertahanan lawan yang diisi Idham Sinatrya Pambudi, Reza Afrizal, Wahyu Heri Pratama membuat serangan tersebut sia-sia.

Kebuntuan akhirnya pecah pada masa injury time babak pertama saat Muhammad Afif mencetak gol. Gol ini tercipta berkat kerja sama apik lewat serangan balik yang cepat lewat sektor tengah.

Memasuki babak kedua, kedua tim saling melakukan serangan, namun tidak ada gol yang tercipta. Kemenangan ini membuat peluang Jawa Barat lolos ke babak perempak final semakin terbuka dengan poin 4 dari dua laga dilakoni.

Sementara Banten harus angkat koper dari ajang ini. Pasalnya, dari dua pertandingan dilakoni, tim asuhan Selamet Ardiansyah ini tanpa meraih kemenangan.

Meski sudah dipastikan gagal lolos, Banten sendiri masih menyisakan satu laga, yakni melawan Sulawesi Selatan di laga terakhir grup A.

Pelatih Jawa Barat, Dindin Wahyudin mengapresiasi kinerja para pemain. Menurutnya, kemenangan tersebut menjadi modal penting mereka dalam menghadapi Aceh di laga terakhir.

“Kemengan tadi jadi modal penting menghadapi Aceh di laga terakhir penyisihan grup A,” kata Dindin.

Sementara Pelatih Banten, Selamet Ardiansyah mengatakan, meskipun kalah anak asuhannya sudah tampil sesuai skema yang diinginkan.

“Hanya kurang beruntung aja, kami tetap mengincar kemenangan di laga terakhir dan menyukseskan PON 2024 kusus cabor sepak bola,” pungkasnya.