Ricko berhasil mengangkat 292 Kg dengan rincian 131 Kg snatch dan 160 Kg beban clean and jerk.
Sementara medali perak berhasil disabet oleh Lifter asal Lampung, Muhammad Halim Setiawan dengan total angkatan 289 Kg yang terdiri dari 131 Kg snatch dan 158 Kg clean and jerk.
Untuk medali perunggu didapat oleh Joni Susanto, lifter Jawa Timur. Joni berhasil membukukan total angkatan 288 Kg dengan rincian 135 Kg snatch dan 156 Kg clean and jerk.
Sebelumnya, Ricko Saputra menyumbangkan dua medali perak dan satu medali perunggu dari nomor 61 Kg putra dalam Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024 di Tashkent, Uzbekistan, Februari lalu.
Ricko mengatakan, lawan yang dihadapinya sangat menantang dan susah dikalahkan. Dia tak menyangka dapat menyumbangkan medali emas pada Papua.
“Insya Allah dengan latihan yang disiplin dapat terus membawa medali di event-event lainnya,” kata dia.
Sementara itu, ketua kontingen Provinsi Papua, Derek Hegemur mengungkapkan bahwa emas Ricko merupakan emas pertama untuk kontingen Papua.
Ia berharap Ricko dapat terus berkembang dan dapat mengikuti pertandingan di ajang Olimpiade.
“Kita tetap memberikan support dan motivasi agar ia dapat jauh berkembang jadi lebih baik,” ujarnya.
Total sembilan atlet bertarung dalam kelas 61 kilogram putra. Pada ketiga kelas yang dipertandingkan, ketiga lifter tuan rumah belum berhasil mendapatkan medali, termasuk Herly Juliansyah Putra dalam kelas ini.
Herly hanya mengangkat beban 80 kilogram pada angkatan snatch dan 95 kilogram dalam clean and jerk.
Empat peserta lain yang gagal meraih medali dalam kelas 61 kilogram yaitu Pardani dari Sumatera Barat, Djulio Neldis Anin dari Nusa Tenggara Timur, Leonardo Adventino Geovani dari Jawa Barat, dan Abdian Bosar Hasibuan yang membela Sumatera Utara.