Pada perlombaan nomor F1A ini, medali emas untuk kategori putra diraih oleh Provinsi Banten, sedangkan medali perak diraih oleh Provinsi Jawa Barat dan medali perunggu diraih oleh Provinsi Kalimantan Barat. Untuk kategori putri, medali emas berhasil diraih oleh Provinsi Jawa Barat, medali perak oleh Provinsi Jawa Timur, dan medali perunggu oleh Provinsi Papua Barat.

Ketua Bidang Organisasi KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Eko Budi Soepriyanto, menjelaskan bahwa dalam perlombaan nomor F1A, peserta harus dapat mempertahankan pesawat glider tanpa mesin agar tetap melayang selama mungkin setelah diluncurkan menggunakan tali. Tantangan terbesar berasal dari faktor angin yang sulit diprediksi, sehingga kemampuan dalam memilih kondisi angin yang tepat serta teknik peluncuran yang sempurna menjadi kunci keberhasilan.

“Atlet dari Provinsi Banten berhasil meraih medali emas di kategori putra, sementara Provinsi Jawa Barat unggul di kategori putri. Kemenangan ditentukan berdasarkan total durasi terbang dari beberapa sesi, di mana para atlet harus tampil konsisten di setiap putaran,” ujar Eko pada Sabtu (14/09/2024).

Perlombaan ini tidak hanya menuntut kemampuan fisik tetapi juga keahlian teknis dalam mempersiapkan pesawat. Peserta harus menguasai aerodinamika, konstruksi pesawat, serta teknik peluncuran agar pesawat tetap melayang dalam waktu yang lama.

“Antusiasme dan ketegangan terlihat jelas sepanjang perlombaan, dengan dukungan penuh dari para penonton dan tim masing-masing provinsi. Pencapaian para atlet di PON XXI ini merupakan bukti nyata berkembangnya cabang olahraga Aeromodelling di Indonesia,” tutupnya. (MC PON Aceh/ Syahril)