“Pasirnya putih, bersih, dan udaranya sejuk membuat saya ingin berlama-lama menghabiskan waktu di pantai. Apalagi air lautnya yang biru dan ombaknya tinggi, suara deburannya sangat menenangkan,” ujar Mischka.

Mischka merasa senang bisa datang dan bertanding di Aceh karena masyarakatnya sangat antusias dan tertib saat menonton pertandingan tenis. Ini adalah pengalaman pertama Mischka bermain di PON.

“Pantainya bersih, airnya jernih, dan ombaknya cukup tinggi. Suara deru ombaknya sangat menenangkan, cocok untuk relaksasi. Sangat berbeda dengan pantai di Jakarta,” ungkap atlet tunggal putri DKI Jakarta tersebut.

Selain menikmati pantai, selama di Aceh, hampir setiap hari Mischka minum teh tarik dan mencoba beberapa kuliner khas Aceh lainnya.

“Teh tariknya mantap, juara banget! Ini pasti bikin saya kangen dengan Aceh kalau sudah kembali ke Jakarta,” tuturnya.

Bukan hanya Mischka, peraih medali emas tenis beregu putri asal Jawa Timur, Janice Tjen, juga mengungkapkan hal serupa. Ia mengagumi keindahan pantai dan kuliner di Aceh, serta keramahan masyarakat setempat.

“Pantai di Aceh bersih, udaranya segar, bebas polusi. Makanannya juga luar biasa,” ucap Janice Tjen.

Janice juga sangat senang dengan atmosfer pertandingan di Aceh. Selain lapangan yang sudah memenuhi standar nasional, antusiasme penonton sangat luar biasa. (MC PON Aceh/Fitri Juliana)