Keberhasilan Jateng dalam mengumpulkan medali, terutama dari cabang olahraga (cabor) wushu, taekwondo, dan menembak, memberikan tambahan pundi emas yang signifikan. Pada nomor wushu sanda, Jateng menyumbangkan tujuh medali emas, tiga perak, dan tiga perunggu, yang memperkokoh posisinya di lima besar. Selain itu, cabor taekwondo dan anggar turut menambah koleksi medali, meningkatkan kekuatan Jateng di ajang olahraga nasional ini.

Sementara itu, Aceh, yang sebelumnya berada di posisi kelima, kini turun ke peringkat keenam. Meskipun begitu, selisih perolehan medali antara Aceh dan Jawa Tengah sangat tipis. Aceh berhasil mengumpulkan 42 emas, 35 perak, dan 62 perunggu, sehingga masih berpeluang kembali ke lima besar jika mampu memaksimalkan penampilan atlet-atletnya di hari-hari mendatang.

Di puncak klasemen, Jakarta masih memimpin dengan total 281 medali, terdiri dari 105 emas, 89 perak, dan 87 perunggu. Atlet-atlet Jakarta terus mendominasi berbagai cabang olahraga, mulai dari kolam renang, atletik, judo, hingga selancar ombak.

Jawa Barat dan Jawa Timur berada di posisi kedua dan ketiga dengan raihan medali yang juga impresif. Jawa Barat menempel ketat Jakarta dengan 99 emas, 99 perak, dan 98 perunggu, sementara Jawa Timur berada di posisi ketiga dengan 95 emas, 84 perak, dan 89 perunggu.

Persaingan semakin ketat di antara provinsi-provinsi besar lainnya. Sumatera Utara tetap bertahan di posisi keempat dengan 51 emas, sementara DI Yogyakarta dan Bali saling bersaing di posisi tujuh dan delapan dengan masing-masing meraih 21 medali emas.

Pertarungan perolehan medali ini dipastikan akan semakin memanas, dengan beberapa cabang olahraga kunci masih berlangsung. Semua provinsi peserta, termasuk Maluku Utara yang berhasil meraih satu perunggu, terus berjuang memberikan performa terbaik hingga akhir PON Aceh ini.