Pertandingan babak final tersebut berlangsung di Arena Panjat Tebing, Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Senin (16/9/2024).

Sebelumnya, Raviandi juga meraih medali perunggu di kategori combined perorangan putra dan medali perak di kategori lead perorangan putra.

Ravi, begitu ia akrab disapa, menang melawan kembarannya, Ravianto Ramadhan, yang juga dari Papua. Ravianto membawa pulang medali perak, sementara medali perunggu diraih oleh Bim Sigrid, atlet dari Jawa Barat.

Ravi mengucap syukur dan merasa sangat bangga bisa mempersembahkan medali emas kedua bagi Provinsi Papua di cabang panjat tebing.

“Alhamdulillah, saya sangat bangga bisa menang dan bisa berada di satu podium dengan saudara kembar saya,” ucapnya usai pertandingan.

Medali emas ini ia persembahkan untuk pelatih yang hadir langsung menyaksikan pertandingan dan kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan penuh hingga saat ini.

Dalam penuturannya, Ravi mengungkapkan bahwa tidak ada lawan terberat dalam kompetisi tersebut selain dirinya sendiri.

“Semua lawan memiliki kemampuan yang seimbang. Tantangan utama adalah bagaimana saya bisa mengontrol diri saya. Lawan terberat saya adalah diri saya sendiri, karena dalam panjat tebing, kita berhadapan dengan jalur, bukan orang lain,” ungkapnya.

Setelah PON XXI Aceh-Sumut, Raviandi bersama beberapa atlet panjat tebing nasional lainnya akan segera bertolak ke Seoul, Korea Selatan, untuk mengikuti ajang bergengsi International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup Seoul 2024.

Di World Cup nanti, ia akan bertanding pada kategori lead dan boulder.