Kehadiran anak-anak TK ini turut didampingi oleh 11 orang guru dan disambut langsung oleh Panitia Pelaksana di venue cabang olahraga terbang layang di Bandara Malikussaleh. Mereka memasuki kawasan bandara dengan tertib dan teratur setelah difasilitasi oleh petugas.

“Alhamdulillah, kami difasilitasi masuk langsung ke dekat area pertandingan terbang layang, sehingga bisa melihat lebih dekat pertandingan olahraga PON yang memakai pesawat terbang,” ungkap seorang guru.

Disebutkan, pihak sekolah secara khusus berinisiatif mengajak anak-anak untuk mendatangi bandara. Banyak anak-anak yang belum pernah melihat pesawat terbang secara langsung, misalnya saat mau terbang atau mendarat.

“Kalau bisa datang langsung ke bandara seperti ini, kan bisa menjadi pengalaman baru buat anak-anak, apalagi saat ini sedang berlangsung olahraga PON terbang layang. Jadi, cukup banyak pesawat yang ada di sini sekarang,” kata Titin Supriatin, Kepala Sekolah TK Anak Shalih.

Ketua Panitia Pelaksana cabor terbang layang, Letkol Lek Farid Nazmi, ST, MMSc, mengaku sangat senang karena setiap hari bisa melayani anak-anak sekolah yang hendak melihat pertandingan PON. Hal ini sekaligus bisa menjadi sarana sosialisasi dan menambah pengetahuan bagi generasi muda terhadap olahraga dirgantara.

Menurutnya, olahraga dirgantara atau aerosport itu terdapat beberapa jenis, di antaranya terbang layang, paramotor, paralayang, gantole, dan terjun payung.

“Yang saat ini ada di tempat kita, dipertandingkan di Bandara Malikussaleh adalah terbang layang. Pada Minggu lalu juga ada paramotor, tapi sudah selesai perlombaannya,” jelas Dwi Yugo dan Zaky, petugas venue, di hadapan anak-anak.

Usai mendapatkan penjelasan singkat tentang terbang layang, anak-anak kemudian difasilitasi untuk foto bersama di arena venue, juga berfoto di depan pesawat atlet.