Hendri berhasil meraih posisi terbaik pada kelas 74 kilogram putra dengan total angkatan 765 kilogram, yang terdiri dari angkatan squat 305 kilogram, angkatan bench press 175 kilogram, dan deadlift 280 kilogram.

Sementara itu, medali perak diraih oleh lifter asal Jawa Barat, Ade Bazrudin, yang mencatat total angkatan 760 kilogram dengan rincian angkatan squat 295 kilogram, bench press 190 kilogram, dan deadlift 275 kilogram.

Medali perunggu diperoleh oleh atlet asal Jawa Tengah, Adven Hindarto, yang berhasil membukukan total angkatan 690 kilogram dengan rincian squat 290 kilogram, bench press 195 kilogram, dan deadlift 250 kilogram.

Capaian Hendri ini merupakan pencapaian perdana di PON setelah dua kali gagal meraih medali pada PON sebelumnya. Tidak patah semangat, dengan kerja keras dan dedikasi, ia akhirnya berhasil meraih medali emas pertama di PON Aceh.

“Setelah dua kali di PON sebelumnya belum mendapatkan medali, kemudian di PON Papua meraih perak, Alhamdulillah kali ini saya mendapatkan emas,” kata Hendri.

Berbeda dari Hendri, Ade Bazrudin berhasil mempertahankan medali peraknya sejak PON Jawa Barat. Medali perak ini telah diraihnya dari kelas yang sama sejak 2016 lalu.

“Saya memang dari dulu selalu meraih perak, dan kali ini kembali mendapatkan perak,” ucapnya.

Sementara itu, peraih medali perunggu, Adven Hindarto, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. Ia berharap ada dukungan dari pemerintah Jawa Tengah untuk membantu perekonomian dirinya.

“Saya memiliki istri dan anak. Dengan medali ini, saya berharap dapat lebih baik di masa depan dan semakin bersemangat dalam berkompetisi,” ujarnya. (Riska Zulfira)