PON 2024

NEWS

Layanan Penginapan Terapung di KM Kelud Berakhir Hari Ini

Sabtu, 21 September 2024 | 00:00 WIB

Kapal Motor KM Kelud milik PT Pelni bersandar di pelabuhan Malahayati, Krueng Raya Aceh Besar. Kapal ini berfungsi sebagai tempat penginapan terapung selama pelaksanaan PON Aceh-Sumut XXI 2024. Sumber Foto Humas Dephub
PON XXI - Banda Aceh – Akomodasi tempat menginap terapung secara gratis selama Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut XXI 2024, yang disediakan oleh Kapal Motor KM Kelud milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) di Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, hanya akan melayani check-in hingga 20 September pukul 19.00 WIB dan diharuskan check-out pada 21 September pukul 18.00 WIB.

“Aturan ini juga berlaku untuk kunjungan,” kata Corporate Communication PT Pelni, Dito Papilanda, Sabtu (21/9/2024).

Dito mengungkapkan bahwa kapal tersebut telah memberikan layanan sejak 5 September untuk atlet, ofisial, dan masyarakat umum. KM Kelud dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk kafe, salon, arena bermain game, dan bioskop dengan kapasitas 30 orang. Registrasi untuk menginap dapat dilakukan dengan memindai barcode yang tersedia di Instagram Pelni Komersial.

“Fasilitas bioskop kami buka hanya untuk yang menginap selama PON ini karena kapasitas bioskop di KM Kelud maksimal 30 orang. Sementara pengunjung per hari bisa mencapai 2.000 hingga 4.000 orang,” ujar Dito.

“Pengunjung yang datang ke KM Kelud tanpa menginap hanya diberikan akses terbatas untuk menikmati dek luar di bawah skoci, dek lima, kafetaria, dan masjid,” tambah Dito.

Nahkoda KM Kelud, Kapten Herman, mengungkapkan bahwa untuk memastikan keamanan dan keselamatan menghadapi berbagai gangguan alam selama bersandar di Pelabuhan Malahayati, kapal telah menancapkan satu jangkar ke laut sepanjang hampir 70 meter untuk menahan benturan kapal ke dermaga.

“Yang kami khawatirkan di Laut Malahayati adalah angin barat, karena itu laut lepas, di atas kita adalah samudera. Jadi, untuk meningkatkan keselamatan, kami sudah berupaya. Sekarang posisi kapal yang sandar di Malahayati tertancap satu jangkar ke laut sepanjang hampir 70 meter untuk menahan benturan kapal ke dermaga,” jelas Herman.

Selain itu, untuk kenyamanan pengunjung yang per hari mencapai ribuan orang, disediakan dua tangga sebagai akses masuk.

“Keselamatan adalah prioritas utama kami. Kami memastikan seluruh awak kapal memberikan layanan terbaik, termasuk memfasilitasi atlet maupun pendukung PON yang kembali ke daerah masing-masing seperti Medan, Batam, hingga Jawa Timur,” pungkas Herman. (MC PON ACEH/Munzir)